Bjlt; the chronicles

5 bulan dan 1 bulan itu seperti akan lamaaa sekali. Tak pernah menyangka ternyata secepat ini berlalu.

14 ke 3 orang itu sangat signifikan sekali. Tidak bisa sembunyi dibalik keberadaan orang lain.

Ngobrol di kursi taman. Diberi waktu istirahat yang tidak terbatas oleh senseinya karena susah fokus adalah masalah utama hari-hari terakhir kelas.

Nikmatin pizza di Milan diiringi musik2 90an dan sesi ngebahas lagu 90an.

Jalan pulang di forbidden forest sambil ngobrolin random things.

Saat dimana masalah terbesar adalah kuis minna no nihongo di pagi hari dan kanji di sore hari, dan ah.. paspor dan visa sepanjang hari.

Dulu ingin semua cepat berlalu namun sekarang ingin kembali ke masa lalu.

Siapa duga, saat itu bisa saja menjadi momen terakhir bersama karena untuk bersua setelahnya butuh usaha yang sangat luar biasa.

Sayap

Sungguh, aku ingin mengepakkan sayapku dan terbang kemana inginku.
Membelah langit ke-tujuh, menyibak awan-awannya.
Aku ingin menantang tingginya gunung-gunung itu.
Aku ingin menyebrangi samudera di belahan bumi sana.
Melawan badai dan topan yang mengamuk.
Menantang batasku.
Mencapai mampuku.

Namun, sebelum kulakukan semua itu, sebelum kukepakkan sayapku, kenapa engkau mematahkannya?
Engkau patahkan dengan norma-norma dan kewajiban.
Dan engkau nikmati setiap helai sayapku yang kau patahkan.

Lalu aku harus bagaimana?
Sayapku patah sudah…
Haruskah aku berjalan kaki melanjutkan keinginanku?
Ataukah aku harus di sini, bersamamu?

Apa kabar surat cinta pertama dan terakhirku?

SMA, kelas 2 kalau tidak salah. Pertama kali kutulis sebuah surat cinta untuk seniorku. Surat cinta yang pertama kali kutulis dan yang terakhir.
Untuk sang senior yang akan lulus saat itu. Perpisahan sudah didepan mata, hari terakhir sekolah bersama, sebelum mereka ujian akhir minggu depannya.
Kutulis surat itu malam sebelumnya. Di halaman tengah buku tulisku. Entah berapa lembar yang gagal dan kurobek, tapi aku ingat dengan pasti 3 halaman panjangnya.
Ada quote favoritku, ada curahan perasaanku setiap aku melihatnya saat istirahat, tidak disengaja, kebetulan hingga sengaja lewat di depan kelasnya dan menoleh ke sudut tempat ia duduk.
Hahaha….
Siang itu, aku berencana memberikannya, tidak kuberitahu siapa pun, bahkan teman terdekatku. Ini rahasiaku, cukup aku saja yang tahu dan dia nantinya. Mengapa? Karena surat ini bukan untuk mendapatkan jawaban, hanya pengakuan. Karena kami tidak pernah ngobrol bahkan sekali pun, dia tidak mengenal aku, dia bahkan mungkin tidak tahu aku ada. Tapi aku sudah bertekad, sekali ini saja. Tidak apa-apa. Agar tidak ada penyesalan esok hari.
Di depan kelasnya, dengan surat yang kugenggam erat di dalam saku, kucari sosoknya di kelas, tidak ada. Di sanalah dia, di koridor tak jauh dari tempatku berdiri, bersama teman-temannya. Tertawa lepas, saling berbagi lelucon, berbagi rencana masa depan, aku bisa menyadari bahwa inilah kesempatan terakhir mereka bersama sebelum ujian akhir. Momen yang sangat berharga.
Namun aku hanya diam terpaku memandang mereka, enggan mengganggu. Entah karena terpesona oleh tawanya, entah karena nyaliku menciut, aku berbalik menjauh menuju ruang kelasku dengan kepala tertunduk dan surat cintaku yang kuremas dalam sakuku.
Surat itu tidak pernah kubuka lagi sejak itu, bahkan ketika aku sampai di rumah sore harinya. Aku tidak tahu dimana surat itu setelahnya, aku bahkan tidak berusaha mencari. Seakan aku ingin melupakannya, seakan aku tidak pernah menulisnya.
Hingga saat ini.
Begitulah, surat cinta pertama dan terakhirku tidak pernah kusampaikan.

Sleepless in samosir

Did you ever feel that sleepless or (in my case) sleeping late is addictive?
Just like I am feeling right now.. well, lately actually..
For me, 10.00 pm is still like 08.00 pm for normal people.. when midnight comes, it is time to go to bed then..
I am watching for the time being, by the way.. which is on top list of my stupid hobbies.. (for my stupidity, i can spend whole day watching anything i like.)
Am i normal? Well, I think I am. Considering some other case of my lil brother and cousins.. they claimed that they couldn’t go to sleep before 2 or even 4 in the morning..
But the point I want to emphasize here is that sleeping late is addictive. I am so exited when the nights come.. may be becoz i spend almost entire day in my lovely office. so night is equals to leisure time. It is an absolute equity found by and for me only. Just like Einstein with his relativity theory..
I often fight my eyelids from closing when it is not time yet for me to sleep. Stupid, huh. But well, somehow I enjoy it.

First time eveeerrr

I welcome my self and u (yeah you!) To my brand niu blog!! ♡♡
This is my 1st post.. so just like any other bloggers, i do hope my blog will last forever.. 🙂 yoroushiku onegaishimasu…
Since this is my first post, masih belom mutusin akan jadi blog apa nantinya, blog makanankah ? (Since i love love love to eat) atokah blog untuk membagikan my madnesses abot dramas movies or musics..
Well let’s see then..